Inilah 10 Pemain Sepakbola Terbaik Sepanjang Masa
https://seputarberita300382.blogspot.com/2016/10/inilah-10-pemain-sepakbola-terbaik-sepanjang-masa.html
Sepakbola telah diberkati dengan banyak bakat fenomenal sehingga akan sulit menentukan 10 pemain terbesar sepanjang masa.
Tulisan berikut akan berusaha merangkum beberapa pemain sepakbola terbaik sepanjang sejarah, meski mungkin tidak akan semua setuju dengan daftar ini.
1. Pele (1956-1977)
Pele memiliki nama lengkap Edson Arantes do Nascimento. Kebesarannya terbukti dengan memenangkan piala dunia bersama Brasil pada tahun 1958, 1962, dan 1970.
Pele banyak dianggap sebagai pemain sepak bola terbesar sepanjang masa.
Pele meraih beberapa gelar bersama dengan Santos, sebuah klub ternama Brasil dimana dia menjalani karir pada tahun-tahun terbaiknya, sebelum kemudian bergabung dengan New York Cosmos untuk waktu singkat.
Pele mencetak gol resmi 760 kali dan merupakan striker hebat dengan kemampuan kerja sama tim yang baik.
2. Lionel Messi
Tidak disangkal bahwa gelar Pele sebagai pemain sepakbola terbesar mendapatkan ancaman serius dari pemain asal Argentina, Lionel Messi.
Messi berpeluang melampaui Pele jika tetap cemerlang hingga akhir karirnya. Messi bergabung dengan Barcelona ketika berusia 13 tahun dan telah mencetak gol pada debut di usia 17 tahun.
Messi berhasil memecahkan rekor Gerd Muller untuk gol terbanyak dalam satu tahun kalender dengan mengoleksi 91 gol pada tahun 2012.
3. Maradona (1976-1997)
Diego Armando Maradona adalah salah satu dribbler terbesar yang pernah ada.
Gol ‘Tangan Tuhan” saat Argentina melawan Inggris pada Piala Dunia 1986 tetap dikenang hingga saat ini.
Maradona juga dikenal mampu menggiring bola melewati beberapa pemain belakang untuk kemudian mencetak gol.
Maradona tidak selalu menaati aturan, dan mengakui bahwa pengusirannya dari Piala Dunia 1994 setelah dites positif menggunakan efedrin merupakan salah satu kenangan paling menyedihkan.
Namun peran Maradona saat menjadi kapten Argentina yang akhirnya memenangkan Piala Dunia 1986 dan membantu Napoli mencapai kejayaan antara tahun 1987 hingga 1990 tetap tidak terlupakan.
4. Johan Cruyff (1964-1984)
Cruyff berjaya bersama Ajax dan Barcelona pada kisaran tahun 1960-an hingga 1970-an dan dianggap sebagai pemain terbaik Eropa sepanjang masa.
Namanya identik dengan “Total Football” besutan Rinus Michels, strategi yang memungkinkan posisi pemain yang bisa dipertukarkan.
Cruyff efektif dalam berbagai posisi sehingga menjadi pemain serba bisa.
Pernah memenangkan tiga Ballon D’Ors (Pemain Terbaik Eropa), Cruyff juga memenangkan delapan gelar bersama Belanda dan tiga piala klub Eropa bersama Ajax.
5. Franz Beckenbauer (1964-1984)
Berjuluk Der Kaiser (Sang Kaisar), Beckenbauer turut merevolusi gaya permainan Jerman pada awal tahun 1970-an.
Beckenbauer berpindah peran dari sebelumnya di lini tengah menjadi sweeper yang mengatur serangan dari belakang hingga bergabung dalam usaha serangan.
Gaya seperti ini lantas menjadi format baku kesebelasan Jerman di masa depan.
Beckenbauer menikmati tahun-tahun terbaik dengan Bayern Munich, dimana dia memenangkan lima gelar Bundesliga dan tiga Piala Eropa.
6. Michel Platini (1973-1987)
Platini menjadi bintang saat bergabung dengan Nancy, St-Etienne dan Juventus.
Bersama Perancis, Platini memenangkan Piala Eropa pada tahun 1984, dan bersama Juventus menjadi juara klub Eropa tahun berikutnya.
7. Alfredo Di Stefano (1943-1966)
Prestasi Di Stefano mencetak gol di lima putaran final Piala Eropa berturut-turut akan sulit tertandingi.
Lahir di Argentina dari imigran Italia, tapi bermain untuk tiga tim yang berbeda, Di Stefano menjalani karir kosmopolitan pada masanya.
Di Stefano menjadi komponen vital dalam dominasi Real Madrid di tahun 1950-an.
8. Ferenc Puskás (1944-1966)
Salah satu striker terbaik yang pernah ada, Puskas rata-rata hampir selalu mencetak gol di permainan internasional maupun tingkat klub.
Dia merupakan pemain utama tim Hungaria yang berjaya pada tahun 1950an dan berjuluk Mighty Magyar.
Puskas menjadi top skorer bersama Real Madrid sebanyak empat kali dan mencetak tujuh gol dalam dua final Piala Eropa.
Dia juga memenangkan lima gelar liga bersama Budapest Honved sebelum pindah ke Real Madrid pada tahun 1958 dan memenangkan lima gelar juara.
9. Eusébio (1958-1978)
Pemain yang berjuluk “The Black Panther” ini dianggap pemain sepakbola terbesar yang pernah dimiliki Portugal.
Pencetak sembilan gol di putaran final Piala Dunia tahun 1966, Eusébio dikenal memiliki kecepatan dan kelincahan.
Eusébio pernah bermain dengan beberapa tim, tapi menjalani tahun-tahun terbaik bersama Benfica dimana dia rata-rata mencetak lebih dari satu gol dalam setiap permainan.
10. George Best (1963-1984)
Seperti Maradona, Best juga bermasalah dengan kecanduan. Kecanduan alkohol menjadi penyebab kematiannya pada tahun 2005.
Di lapangan, dia memiliki kombinasi maut dari kecepatan, keterampilan, dan finishing yang menjadi andalan saat membela Manchester United. Seputar Berita
Tulisan berikut akan berusaha merangkum beberapa pemain sepakbola terbaik sepanjang sejarah, meski mungkin tidak akan semua setuju dengan daftar ini.
1. Pele (1956-1977)
Pele memiliki nama lengkap Edson Arantes do Nascimento. Kebesarannya terbukti dengan memenangkan piala dunia bersama Brasil pada tahun 1958, 1962, dan 1970.
Pele banyak dianggap sebagai pemain sepak bola terbesar sepanjang masa.
Pele meraih beberapa gelar bersama dengan Santos, sebuah klub ternama Brasil dimana dia menjalani karir pada tahun-tahun terbaiknya, sebelum kemudian bergabung dengan New York Cosmos untuk waktu singkat.
Pele mencetak gol resmi 760 kali dan merupakan striker hebat dengan kemampuan kerja sama tim yang baik.
2. Lionel Messi
Tidak disangkal bahwa gelar Pele sebagai pemain sepakbola terbesar mendapatkan ancaman serius dari pemain asal Argentina, Lionel Messi.
Messi berpeluang melampaui Pele jika tetap cemerlang hingga akhir karirnya. Messi bergabung dengan Barcelona ketika berusia 13 tahun dan telah mencetak gol pada debut di usia 17 tahun.
Messi berhasil memecahkan rekor Gerd Muller untuk gol terbanyak dalam satu tahun kalender dengan mengoleksi 91 gol pada tahun 2012.
3. Maradona (1976-1997)
Diego Armando Maradona adalah salah satu dribbler terbesar yang pernah ada.
Gol ‘Tangan Tuhan” saat Argentina melawan Inggris pada Piala Dunia 1986 tetap dikenang hingga saat ini.
Maradona juga dikenal mampu menggiring bola melewati beberapa pemain belakang untuk kemudian mencetak gol.
Maradona tidak selalu menaati aturan, dan mengakui bahwa pengusirannya dari Piala Dunia 1994 setelah dites positif menggunakan efedrin merupakan salah satu kenangan paling menyedihkan.
Namun peran Maradona saat menjadi kapten Argentina yang akhirnya memenangkan Piala Dunia 1986 dan membantu Napoli mencapai kejayaan antara tahun 1987 hingga 1990 tetap tidak terlupakan.
4. Johan Cruyff (1964-1984)
Cruyff berjaya bersama Ajax dan Barcelona pada kisaran tahun 1960-an hingga 1970-an dan dianggap sebagai pemain terbaik Eropa sepanjang masa.
Namanya identik dengan “Total Football” besutan Rinus Michels, strategi yang memungkinkan posisi pemain yang bisa dipertukarkan.
Cruyff efektif dalam berbagai posisi sehingga menjadi pemain serba bisa.
Pernah memenangkan tiga Ballon D’Ors (Pemain Terbaik Eropa), Cruyff juga memenangkan delapan gelar bersama Belanda dan tiga piala klub Eropa bersama Ajax.
5. Franz Beckenbauer (1964-1984)
Berjuluk Der Kaiser (Sang Kaisar), Beckenbauer turut merevolusi gaya permainan Jerman pada awal tahun 1970-an.
Beckenbauer berpindah peran dari sebelumnya di lini tengah menjadi sweeper yang mengatur serangan dari belakang hingga bergabung dalam usaha serangan.
Gaya seperti ini lantas menjadi format baku kesebelasan Jerman di masa depan.
Beckenbauer menikmati tahun-tahun terbaik dengan Bayern Munich, dimana dia memenangkan lima gelar Bundesliga dan tiga Piala Eropa.
6. Michel Platini (1973-1987)
Platini menjadi bintang saat bergabung dengan Nancy, St-Etienne dan Juventus.
Bersama Perancis, Platini memenangkan Piala Eropa pada tahun 1984, dan bersama Juventus menjadi juara klub Eropa tahun berikutnya.
7. Alfredo Di Stefano (1943-1966)
Prestasi Di Stefano mencetak gol di lima putaran final Piala Eropa berturut-turut akan sulit tertandingi.
Lahir di Argentina dari imigran Italia, tapi bermain untuk tiga tim yang berbeda, Di Stefano menjalani karir kosmopolitan pada masanya.
Di Stefano menjadi komponen vital dalam dominasi Real Madrid di tahun 1950-an.
8. Ferenc Puskás (1944-1966)
Salah satu striker terbaik yang pernah ada, Puskas rata-rata hampir selalu mencetak gol di permainan internasional maupun tingkat klub.
Dia merupakan pemain utama tim Hungaria yang berjaya pada tahun 1950an dan berjuluk Mighty Magyar.
Puskas menjadi top skorer bersama Real Madrid sebanyak empat kali dan mencetak tujuh gol dalam dua final Piala Eropa.
Dia juga memenangkan lima gelar liga bersama Budapest Honved sebelum pindah ke Real Madrid pada tahun 1958 dan memenangkan lima gelar juara.
9. Eusébio (1958-1978)
Pemain yang berjuluk “The Black Panther” ini dianggap pemain sepakbola terbesar yang pernah dimiliki Portugal.
Pencetak sembilan gol di putaran final Piala Dunia tahun 1966, Eusébio dikenal memiliki kecepatan dan kelincahan.
Eusébio pernah bermain dengan beberapa tim, tapi menjalani tahun-tahun terbaik bersama Benfica dimana dia rata-rata mencetak lebih dari satu gol dalam setiap permainan.
10. George Best (1963-1984)
Seperti Maradona, Best juga bermasalah dengan kecanduan. Kecanduan alkohol menjadi penyebab kematiannya pada tahun 2005.
Di lapangan, dia memiliki kombinasi maut dari kecepatan, keterampilan, dan finishing yang menjadi andalan saat membela Manchester United. Seputar Berita