Mahasiswi Tiongkok Jual Indung Telur Sehargai Rp 157 Juta
https://seputarberita300382.blogspot.com/2017/06/mahasiswi-tiongkok-jual-indung-telur-seharga-rp-157-juta.html
Makelar mencari mahasiswi pintar dan berpenampilan menarik.
South China Morning Post melansir bahwa agensi penyalur indung telur para mahasiswa tersebut bisa membayar mereka antara Rp 58 juta hingga Rp 157 juta untuk sekali donasi. Mereka harus memiliki penampilan menarik dan berpendidikan tinggi bila ingin mendapatkan harga yang paling tinggi. Dengan kriteria tersebut sangatlah tidak susah, dikarenakan hampir mayoritas mahasiswi China terkenal dengan wajahnya yang cantik dan imut.
BACA JUGA : Mengenang Jupe Saat Menjadi Manajer AS Roma
Hal yang paling mengejutkan adalah para agensi tak takut untuk mengiklankan tawaran mereka di papan-papan pengumuman di sejumlah universitas di kota Nanjing. Tak sedikit mahasiswi yang kemudian tertarik untuk menjual indung telur mereka demi memperoleh tambahan uang yang jumlahnya menggiurkan.
Jual-beli indung telur tersebut adalah praktik ilegal.
Sebenarnya pemerintah Tiongkok telah mengharamkan praktik jual-beli indung telur manusia sejak 2006. Namun, ketika pemerintah melonggarkan kebijakan keluarga berencana pada 2015, praktik tersebut kembali marak ditemu di pasar gelap.
Para mahasiswi yang sudah setuju untuk menjual indung telurnya akan menyerahkan informasi pribadi terkait nama, usia, tinggi, kondisi kulit, golongan darah serta kondisi medis. Lalu, informasi tersebut dimasukkan ke database makelar agar bisa dilihat oleh para calon pembeli.
Menurut salah satu pelaku, seorang wanita hanya bisa menjual indung telur mereka sebanyak tiga kali sepanjang hidupnya. Mereka pun harus menunggu sampai tiga hingga enam bulan antar periode. Tanpa prosedur yang baik, maka pemilik indung telur akan terancam kesehatannya.
Praktik ini dipilih karena lebih murah dibanding menggunakan ibu surogasi.
Alasan mengapa jual-beli indung telur sangat laris manis adalah karena walau harganya mencapai ratusan juta rupiah, tapi ini masih jauh lebih murah bila dibandingkan opsi surogasi, yakni, memakai ibu pengganti.
Salah seorang sumber menyebut bahwa paket surogasi bisa mencapai harga Rp 781 juta. Harga bisa melonjak tinggi ketika si ibu sampai melahirkan. Sumber itu berkata perlu biaya sampai Rp 1,2 miliar. Bila anaknya lelaki, harganya hingga Rp 1,8 miliar.