Pablo Escobar sang gembong narkoba terkaya di dunia

Anda tahu dan pernah mendengar nama Pablo Escobar.
Nama besarnya terdengar di seluruh dunia seakan sebagai simbol kejahatan narkoba didunia.
Bahkan 80 % penjualan narkoba di Amerika digerakkan oleh Pablo Eskobar dan kaki tangannya.

Pablo Escobar sangat terkenal
pada masanya, seorang raja obat bius dari Kolombia. Pemimpin kartel obat bius di
Medellin yang paling ditakuti dan paling kuat.
Pada dekade 80an adalah puncak kegemilangannya, ia mengendalikan satu
‘kerajaan‘ obat bius dan sekian banyak
pembunuhan.
Dia terlahir dengan nama Pablo Emilio Escobar Gaviria pada 1 desember 1949. Kakeknya adalah keturunan Spanyol. Escobar nama dari pihak ayahnya, Abel
de Jesus Dari Escobar. Dan Gaviria adalah nama dari pihak ibu, Hemilda Gaviria. Escobar merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara dari keluarga kelas menengah bawah. Ayahnya Abel bekerja sebagai petani dan ibunya Hemilda adalah seorang guru sekolah dasar di Medellin.


Semasa kecil Pablo Escobar tumbuh di kawasan suburban Envigado di kota Medellin. Dia berkembang menjadi pribadi yang ambisius dan punya keinginan yang kuat lalu mengusahakannya dengan segala cara agar tercapai.
Pernah suatu kali ia bilang akan menjadi
presiden Kolombia suatu saat nanti, cerita itu dikatakan Escobar kepada teman-teman dan keluarganya.
Meski sempat mengenyam pendidikan tinggi beberapa bulan, pada masa remajanya lebih banyak dihabiskan bersama gengnya di jalanan. Mulai menjadi penjahat jalanan dan mencuri sebuah batu nisan kuno lalu menjualnya pada orang Panama. Inilah yang membuatnya jadi terkenal dikalangan dunia hitam.
Mulai dari kejahatan kecil jual beli benda kuno, menipu orang di jalanan, memalsukan tiket pertandingan sepak bola, dan lain-lain.
Meningkat kemudian dengan pencurian mobil, ada pula cerita yang mengatakan bahwa Escobar menerima order untuk membunuh.

Namun hal yang benar-benar membuatnya menemukan kemakmuran dan kekuasaan adalah karena obat bius dari jenis kokain. Escobar membeli kokain dari Bolivia dan Peru, kemudian ia mengolahnya kembali dan menjualnya ke jalanan Medellin.
Ketika seorang bos pengedar obat bius lokal di kota Medellin bernama Fabio Restrepo tewas terbunuh. Dan itu terjadi pada tahun 1975 yang menurut desas desus adalah Restrepo tewas karena dibunuh oleh Escobar sendiri setelah “dipesani” oleh seseorang.

Escobar kemudian mengambil alih organisasi yang ditinggal mati Restrepo. Dia menjadi pimpinan geng narkoba kecil di Medelin lalu mengembangkannya menjadi besar.
Para anak buah Restrepo pun tak terlalu menggubris mendapat perintah dari pimpinan baru mereka.
Operasi pengedaran kokain diperluas ke luar
Medellin, setelah itu menyusupkannya ke luar negeri.
Di Amerika Escobar diperkirakan bertanggung jawab setidaknya 80% peredaran kokain. Berbagai cara dipakainya untuk menyeludupkan kokain ke Amerika. Mulai dari laut dengan menyembunyikan dalam kapal, melalui perbatasan Mexico dan lewat udara dengan pesawat khusus.

Dari hasil bisnis haram tersebut yang mencapai milyaran dollar perbulan, Escobar
terus membangun kerajaannya.
Julukan sebagai “Raja Kokain” pun diperoleh Escobar, ia pun tinggal di rumah sekelas istana.
Hazienda Napoles, begitu ia menamakannya adalah wilayah seluas lebih dari 2.000 hektar yang diatasnya dibangun kompleks istananya.
Segala fasilitas ada disitu, mulai landasan
pesawat terbang sampai kebun binatang.
Ada pula tempat untuk pelatihan tentara pribadinya yang akan mengawalnya dan seluruh kekayaan serta bisnisnya.

Dengan kekayaan itu pula ia masuk ke dunia politik.
Pada 1982 Escobar sempat terpilih menjadi
seorang wakil rakyat. Dengan kekayaan
ditambah punya kekuasaan politik, ia semakin menancapkan kukunya ke dalam jaringan penyeludupan kokain, yang dibantu juga oleh rekannya Carlos Lehder dan Rodriguez Gacha.
Kemunculannya dalam dunia perpolitikan banyak ditentang oleh para politikus yang jujur, hakim dan polisi. Mereka yang sangat menentang Pablo Escobar tersebut tergabung dalam perkumpulan Los Pepes. Mereka tak menyukai pengaruh Escobar merasuki para anak muda sehingga menjadi anak jalanan.
Menyadari tentangan kuat dari lawan politiknya, Escobar mempunyai solusi yang keras pula.
Plata o plomo, yang secara harfiah berarti perak atau memimpin, dimaksudkan bagi para musuh- musuhnya agar mau menerima “perak“, atau suap. Dan bila menolak maka mereka akan segera disingkirkan. Terkadang anak buah dan
anggota keluarganya dijadikan sasaran. Jumlah yang pasti dari mereka yang menjadi korban mencapai ratusan bahkan ribuan. Meskipun orang penting sekalipun tak menjamin keselamatannya dari Escobar, jika dia ingin menyingkirkannya.
Pernah pula pada tahun 1989 seorang kandidat presiden ditargetkan akan dibunuh. Waktu bulan nopember, diduga Escobar berada dibalik pengeboman pesawat Avianca penerbangan 203. Korbannya seluruh penumpang dan awak pesawat, 110 orang tewas, diantaranya ada sejumlah hakim, wartawan, polisi dan orang sipil.
Sementara kandidat presiden yang menjadi target utama ternyata batal ikut terbang.
Pada puncak kejayaanya pada dekade 1980an, Pablo Escobar menjadi orang paling kuat dan berkuasa di dunia. Dari segi jumlah kekayaan Escobar diperkirakan mencapai $ 24 milyar.
Majalah Forbes waktu itu menempatkan Escobar pada urutan tujuh, dalam daftar orang terkaya didunia.
Walaupun terlihat sebagai orang yang sangat kejam dan paling diincar oleh pemerintah Kolombia dan pemerintah Amerika. Namun dimata orang-orang miskin Escobar tetap dianggap sebagai seorang pahlawan. Dia sering membantu mereka, membangun banyak fasilitas untuk masyarakat miskin.
Akhir kehidupan Pablo Escobar terjadi pada 2 desember 1993, sehari setelah ulang tahunnya yang ke 44. Dalam sebuah operasi gabungan antara kepolisian Kolombia dan agen-agen DEA Amerika untuk menangkap Escobar. Operasi yang dipimpin oleh Brigadir Hugo Martinez berhasil melumpuhkan pimpinan kartel Medellin tersebut.
Escobar yang sudah tersudut saat penyergapan dalam perumahan kelas menengah Barrio di Medellin, berusaha lari lewat atap. Bersama El Limón, pengawalnya mereka naik keatap, justru para polisi mendapat ruang tembak yang leluasa.
Diatas genteng itulah akhirnya Escobar menemui akhir hidupnya.


Tiga tembakan peluru yang melumpuhkannya, satu tembakan di kaki, satu tembakan mengenai belakang telinga dan satu lagi mengenai kepala. Namun mengenai kematian Escobar ini, kakaknya Roberto Escobar dan Fernando Sanchez Arellano, adiknya, membantah. Mereka mengatakan bahwa Pablo Escobar tewas karena bunuh diri, dengan menembakkan peluru ke kepalanya sendiri.
Setelah kematian Escobar jaringan peredaran dan penyeludupan kokain dikuasai oleh kartel Cali. Kartel yang bermarkas di ibukota Kolombia ini dipimpin oleh Rodriguez Orejuella. Kartel ini adalah saingan utama dari kartel Medellin pimpinan Pablo Escobar.
librarry : about.com, wikipedia, tabuh gong ~ Seputar Berita

Related

Berita-unik 8688774468748156617

Facebook

Hot in week

Highlights

The Slider

Casino online indonesia

Facebook

health

judi bola online

Content Dewasa

item